Jumlah Pemuda Pengguna Internet di Indonesia Tahun 2017
Seiring dengan era milenial yang semuanya serba canggih, perkembangan ilmu dan teknologi terutama teknologi informasi turut bertambah cepat. Pengguna internet makin banyak. Lantas berapa jumlah pemuda pengguna internet di indonesia tahun 2017?
Teknologi informasi melesat jauh melebihi bidang lainnya. Faktor penentunya antara lain globalisasi informasi, yaitu penyebaran akses dan produksi informasi ke seluruh dunia. Informasi sekarang dapat diakses oleh siapa saja dan di mana saja.
Saat ini, hampir semua lapisan masyarakat mulai dari orang tua, anak muda, hingga anak SD sudah tidak asing lagi dengan keberadaan internet.
Keberadaan internet sudah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat bahkan cenderung menjadi gaya hidup bagi sebagian orang.
Hal tersebut turut menjadi salah satu indikator yang dapat digunakan untuk melihat simbiosis antara pemuda dan teknologi informasi berupa internet.
BACA JUGA: Pendidikan Tertinggi dan Rata-rata Lama Sekolah Pemuda
Terlihat bahwa mayoritas pemuda (63,47 persen) pernah mengakses internet dalam tiga bulan terakhir. Di sisi lain, terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara pemuda perkotaan dan perdesaan dalam mengakses internet (76,60 persen berbanding 47,39 persen).
Lebih rendahnya persentase pemuda perdesaan dalam mengakses internet, lagi-lagi dimungkinkan karena terbatasnya sarana dan prasarana dalam mendukung internet di perdesaan dibanding di perkotaan.
Sedangkan apabila dilihat menurut kelompok umur, pemuda pada kelompok umur 16-18 tahun merupakan kelompok yang paling tinggi persentasenya dalam mengakses internet (72,86 persen).
Kelompok umur 16-18 tahun saat ini banyak dikenal sebagai bagian dari Generasi Z yakni mereka yang memiliki tahun kelahiran pada rentang 1995-2010.
Pada masa Generasi Z inilah internet mulai hadir dan mengalami perkembangan pesat di dunia. Sehingga, tidaklah mengherankan jika para Generasi Z ini memiliki “keakraban” yang cukup tinggi terhadap teknologi internet.
Perbedaan persentase pemuda dalam mengakses internet yang cukup mencolok juga dapat dilihat melalui kelompok pengeluaran rumah tangga.
kelompok pengeluaran 20 persen teratas mengakses internet dua kali lipat dibanding kelompok pengeluaran 40 persen terbawah (89,07 persen berbanding 42,93 persen), maka jumlah informasi yang diperoleh oleh pemuda kelompok pengeluaran teratas lebih banyak.
BACA JUGA: Pendidikan Pemuda Indonesia, Angka Buta Huruf
Hal tersebut dapat disebabkan pemuda dengan status ekonomi tinggi selain mempunyai sumber daya (resources) untuk berselancar di dunia maya, juga telah memiliki pola pikir pentingnya internet sebagai salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi sejajar dengan kebutuhan primer lainnya.
Kontradiktif dengan hal tersebut, pemuda pada kelompok dengan status ekonomi rendah, belum memandang internet sebagai kebutuhan yang esensial.
Perkembangan teknologi yang semakin canggih memungkinkan seseorang untuk mengakses internet dengan memanfaatkan bermacam media yang berbeda. Media yang paling banyak digunakan oleh pemuda untuk mengakses internet adalah HP/Ponsel (93,42 persen).
Selain itu, sebesar 22,34 persen pemuda menggunakan laptop dan 16,09 persen menggunakan komputer/desktop untuk mengakses internet.
BACA JUGA: Peran Pemuda Menyongsong Indonesia Emas 2045
Baik di perkotaan maupun di perdesaan, HP/Ponsel merupakan media yang paling banyak digunakan oleh pemuda untuk mengakses internet. Sebagai media komunikasi yang canggih saat ini, keberadaan HP hampir mendominasi kehidupan.
Tidaklah mengherankan jika banyak orang memilih HP sebagai sarana komunikasi dan akses informasi mengingat secara fisik HP mudah untuk dibawa dan digunakan kapan saja serta di mana saja.
Sejak awal perkembangan hingga kini, internet telah menjadi bagian penting dalam kehidupan. Seseorang dapat memanfaatkan internet untuk berbelanja, berkirim pesan elektronik, penunjang pendidikan, serta banyak hal lainnya.
Sebagian besar pemuda mengakses internet dengan tujuan sosial media (83,13 persen) dan mendapatkan informasi/berita (66,09 persen).
SUMBER: BPS INDONESIA
Teknologi informasi melesat jauh melebihi bidang lainnya. Faktor penentunya antara lain globalisasi informasi, yaitu penyebaran akses dan produksi informasi ke seluruh dunia. Informasi sekarang dapat diakses oleh siapa saja dan di mana saja.
Saat ini, hampir semua lapisan masyarakat mulai dari orang tua, anak muda, hingga anak SD sudah tidak asing lagi dengan keberadaan internet.
Keberadaan internet sudah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat bahkan cenderung menjadi gaya hidup bagi sebagian orang.
Hal tersebut turut menjadi salah satu indikator yang dapat digunakan untuk melihat simbiosis antara pemuda dan teknologi informasi berupa internet.
BACA JUGA: Pendidikan Tertinggi dan Rata-rata Lama Sekolah Pemuda
Terlihat bahwa mayoritas pemuda (63,47 persen) pernah mengakses internet dalam tiga bulan terakhir. Di sisi lain, terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara pemuda perkotaan dan perdesaan dalam mengakses internet (76,60 persen berbanding 47,39 persen).
Lebih rendahnya persentase pemuda perdesaan dalam mengakses internet, lagi-lagi dimungkinkan karena terbatasnya sarana dan prasarana dalam mendukung internet di perdesaan dibanding di perkotaan.
Sedangkan apabila dilihat menurut kelompok umur, pemuda pada kelompok umur 16-18 tahun merupakan kelompok yang paling tinggi persentasenya dalam mengakses internet (72,86 persen).
Persentase pemuda menurut tipe daerah, jenis kelamin, kelompok umur yang mengakses internet dalam 3 bulan terakhir, 2017
Pada masa Generasi Z inilah internet mulai hadir dan mengalami perkembangan pesat di dunia. Sehingga, tidaklah mengherankan jika para Generasi Z ini memiliki “keakraban” yang cukup tinggi terhadap teknologi internet.
Persentase pemuda yang mengakses internet dalam 3 bulan terakhir menurut status ekonomi rumah tangga, 2017
Perbedaan persentase pemuda dalam mengakses internet yang cukup mencolok juga dapat dilihat melalui kelompok pengeluaran rumah tangga.
kelompok pengeluaran 20 persen teratas mengakses internet dua kali lipat dibanding kelompok pengeluaran 40 persen terbawah (89,07 persen berbanding 42,93 persen), maka jumlah informasi yang diperoleh oleh pemuda kelompok pengeluaran teratas lebih banyak.
BACA JUGA: Pendidikan Pemuda Indonesia, Angka Buta Huruf
Hal tersebut dapat disebabkan pemuda dengan status ekonomi tinggi selain mempunyai sumber daya (resources) untuk berselancar di dunia maya, juga telah memiliki pola pikir pentingnya internet sebagai salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi sejajar dengan kebutuhan primer lainnya.
Kontradiktif dengan hal tersebut, pemuda pada kelompok dengan status ekonomi rendah, belum memandang internet sebagai kebutuhan yang esensial.
Persentase pemuda yang mengakses internet dalam tiga bulan terakhir menurut media yang digunakan, 2017
Selain itu, sebesar 22,34 persen pemuda menggunakan laptop dan 16,09 persen menggunakan komputer/desktop untuk mengakses internet.
BACA JUGA: Peran Pemuda Menyongsong Indonesia Emas 2045
Baik di perkotaan maupun di perdesaan, HP/Ponsel merupakan media yang paling banyak digunakan oleh pemuda untuk mengakses internet. Sebagai media komunikasi yang canggih saat ini, keberadaan HP hampir mendominasi kehidupan.
Tidaklah mengherankan jika banyak orang memilih HP sebagai sarana komunikasi dan akses informasi mengingat secara fisik HP mudah untuk dibawa dan digunakan kapan saja serta di mana saja.
Persentase pemuda yang mengakses internet dalam tiga bulan terakhir menurut tujuan mengakses, 2017
Sebagian besar pemuda mengakses internet dengan tujuan sosial media (83,13 persen) dan mendapatkan informasi/berita (66,09 persen).
SUMBER: BPS INDONESIA
Posting Komentar untuk "Jumlah Pemuda Pengguna Internet di Indonesia Tahun 2017"